Kamis, 16 April 2015

Tema : Udara

Sang Oranje Yang Mengudara Dengan Solusi Untuk Udara

Setiap harinya aktivitas manusia didaerah perkotaan terutama dinegara-negara berkembang semakin meningkat. Kegiatan yang dilakukan masyarakat tidak hanya berdiam di satu tempat tetapi berpindah-pindah, dan tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu faktor pendukung kegiatan sehari-hari manusia adalah alat transportasi. Alat transportasi di masyarakat semakin beragam mulai dari yang dilaut, udara, darat, menggunakan tenaga manusia atau tenaga mesin, yang cepat atau lambat, yang murah atau pun lebih mahal. Tapi tahukah anda? semakin bervariasi dan canggih alat transportasi semakin banyak juga dampak negative yang bisa ditimbulkan kepada lingkungan bila tidak diperhatikan efisiensi penggunaannya, salah satunya adalah polusi udara.

Sudah bukan merupakan hal baru bahwa salah satu penyumbang terbesar polusi udara didunia adalah kendaran pribadi dan bermotor. Hasil pembuangan dari kendaraan bermotor dapat menimbulkan pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, selain itu, suhu dijalan juga semakin tinggi karena tidak seimbangnya karbon dioksida diudara dengan asap-asap yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Kesadaran akan bahaya efek dari pencemaran udara membuat berbagai pihak harus mulai berinovasi untuk menciptakan solusi demi mencegah bahaya dari polusi udara bagi manusia kedepannya.

Adalah Belanda, salah satu Negara dengan kualitas udara terbaik di dunia. Negara ini mampu berinovasi untuk menjaga kualitas udaranya tetap bersih dan meminimalisir dampak dari polusi udara dengan penerapan kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah pemanfaatan energi yang bersinergi dengan pemanfatan sistem transportasi, contohnya dengan memberlakukan pajak untuk bahan bakar kendaraan sehingga harganya menjadi lebih mahal, kemudian mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi massal yang lebih ramah lingkungan. Sementara untuk kegiatan sehari-hari masyarakat cenderung menggunakan sepeda yang bertenaga manusia untuk transportasi jarak pendek, karena selain lebih murah, terjangkau juga lebih sehat.

Bentuk Transportasi Massal Di Belanda (Sumber : http://tantristory.wordpress.com)


Kegiatan Sehari-hari Masyarakat dengan Bersepeda (Sumber : http://sepedakuroda2.blogspot.com)



Pemerintah Bahkan Menyiapkan Tempat Parkir Khusus Sepeda (Sumber : http://sepedakuroda2.blogspot.com)

Selain itu, system konservasi alam dengan adanya taman-taman terbuka ditengah kota turut membantu untuk menjaga udara tetap bersih dan segar. Ruang terbuka dan taman-taman selalu ada disetiap sudut kota di Belanda, hal ini didukung juga dengan kesadaran masyarakat untuk tetap melestarikan satwa liar disekitarnya. Tetapi, hal ini bukan hanya untuk menjaga kualitas udara melainkan juga untuk menjaga keindahan kota, bahkan keberadaan taman-taman terbuka ini menjadi ikon wisata yang membuat Belanda menjadi terkenal didunia.

Taman keukenhof di Belanda (Sumber : http://travelyuk.wordpress.com)

Sementara untuk mencegah tercemarnya udara karena kegiatan masyarakat sehari-hari seperti dampak dari pengelolaan sampah, pemerintah belanda mengeluarkan aturan mengenai larangan dan pajak tempat pembuangan akhir sampah agar masyarakat tidak membuang dan membakar sampah secara sembarangan sebab asap yang dihasilkan dari pembakaran juga bisa menyebabkan polusi. Sebagai gantinya untuk menangani masalah sampah, pemerintah menerapkan system insinerasi yakni memusnahkan sampah organic melalui proses pembakaran dengan system yang terkontrol dan terisolasi dari lingkungan sekitar. Hasil dari insinerasi sampah ini adalah berupa energy untuk mensuplai kebutuhan listrik perumahan di Belanda

Tapi, bukan Belanda namanya kalau hanya pemerintah yang berinovasi. Sebagai Negara pionir, orang-orang Belanda juga selalu menciptakan banyak penemuan-penemuan yang sangat terkenal didunia dan sangat berguna bagi manusia.

Salah satu ilmuwan dari Eindhoven University of Technology di Belanda belum lama ini telah berhasil menciptakan bata beton atau Paving Block untuk membuat jalanan atau trotoar dengan kemampuan khusus yakni menyerap polusi udara. Tak ada yang membedakan paving block ini dengan paving block pada umumnya, melainkan materi dari paving tersebut telah disemprotkan dengan lapisan titanium oksida yang mampu menyerap dan menghilangkan polutan dari udara yang kemudian di ubah menjadi zat yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Teknologi ini tidak membutuhkan peralatan khusus atau tenaga ahli untuk pemasangannya karena sangat mudah seperti pemasangan paving block biasa. Teknologi ini telah di uji coba di kota Hangelo, Belanda, dan setelah peninjauan selam setahun hasilnya tingkat nitrogen oksida yang mencemari udara disekitar jalanan dan trotoar berkurang sekitar 45%.

Jalanan dengan menggunakan Paving Block di Belanda (sumber: http://www.bedahtekno.com)


Pemasangan Bata Beton Menggunakan Paving Stone (Sumber: http://old.uniknya.com)

Sayangnya, teknologi ini kemungkinan belum bisa kita rasakan di Indonesia dalam waktu dekat karena materinya yang masih cukup mahal dibandingkan beton biasa.

Tetapi, itulah negeri Van Oranje, selalu penuh inovasi, ide, dan kerja keras. Kita bosa belajar dari Belanda tentang bagaiman mengatasi polusi udara agar tidak membahayakan kehidupan kita kedepannya. karena mengatasi pencemaran udara bukanlah hanya kewajiban dari pemerintah semata tetapi juga tugas dari seluruh individu untuk membantu mengurangi kegiatan yang akan memicu tercemarnya udara terutama di daerah-daerah perkotaan yang padat kendaraan. Walaupun dengan solusi yang sederhana, tetapi sedikit yang kita lakukan akan berdampak besar jika dikerjakan bersama-sama.

Referensi:

http://www.bedahtekno.com/tekno-trivi/paving-block-anti-polusi/

https://rakataonline.wordpress.com/2013/12/17/pengelolaan-lingkungan-di-belanda/



Rabu, 15 April 2015

Tema: Air

PONDASI APUNG, SOLUSI MODERN DI TENGAH KEBUTUHAN AKAN DARATAN

Leder nadeel heb z’n voordeel  ‘setiap kekurangan mempunyai kelebihan’

Belanda dan air adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Secara geografis, Belanda merupakan Negara dengan dataran rendah yang kira-kira 20% wilayahnya dan 21% populasinya berada dibawah permukaan laut, dan 50% tanahnya berada kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Daratan di Belanda diperoleh dengan cara mereklamasi tanah dan menahan aliran air dari Laut Utara dengan membangun tanggul, pompa, dan sistem drainase. Selama berabad-abad, Negara ini terus-menerus memompa air keluar untuk menjaga 3.500 daratan rendah atau area lahannya tetap kering. adanya tanggul membantu Negara ini dari datangnya banjir dan mempertahankan tanah tetap berada diatas air.

Tetapi solusi ini juga bukan tanpa resiko karena pemompaan harus dilakukan secara terus menerus, jika dihentikan maka suatu waktu air tersebut akan kembali lagi mengenangi daratan. Di satu sisi, adanya perubahan iklim di dunia menyebabkan peningkatan curah hujan dan kenaikan permukaan laut yang menyebabkan terancamnya dataran rendah. Sementara untuk membangun sebuah perkotaan dibutukan wilayah daratan yang lebih banyak, contohnya untuk membuat perumahan, jalanan, dan lain-lain. Karena itu, diperlukan solusi untuk menciptakan lahan dimana manusia tetap bisa membangun kota tanpa harus khawatir dengan kurangnya lahan didarat dan serangan air yang setiap saat bisa terjadi serta kekhawatiran akan merusak kelestarian alam.

Koen Olthuis, seorang arsitek dari Belanda yang memfokuskan karya-karyanya untuk mengembangkan arsitektur berbasis air yang menempatkan rumah, bangunan, dan struktur lain di atas air dengan memakai pondasi terapung. Pondasi ini menggunakan struktur yang bisa mengambang di atas permukaan air seperti stereofoam untuk menopang bangunan agar tidak tenggelam sekalipun terjadi banjir. Berawal dari keinginan untuk melindungi daratan rendah di Belanda dari serangan permukaan laut yang semakin tinggi, banjir serta pertumbuhan populasi manusia maka muncullah ide untuk membangun diatas air. Koen Olthuis merubah prinsip Belanda dari berjuang melawan air menjadi tinggal dengan air.

Salah satu proyek yang telah dibangun oleh Koen Olthuis adalah proyek The Citadel, yang merupakan kompleks apartemen mengambang pertama di dunia. Proyek ini direncanakan sebagai bagian dari proyek “New Water” di Naaldwijk, Belanda. New Water sendiri adalah proyek pada lahan seluas 70 hektar yang akan menjadi standar bagi pengembangan manajemen air di Belanda dan direncanakan akan mampu menampung 1200 rumah, saran rekreasi dan zona ekologis .The Citadel direncanakan memiliki 60 apartemen yang dirancang untuk mengapung di atas air dengan kedalaman 6 kaki (sekitar 1,8 meter) dan akan ditingkatkan menjadi kedalaman 12 kaki (3,6 meter). Untuk menghubungkannya kedaratan, hunian ini akan dilengkapi dengan jembatan terapung.


Bentuk desain apartemen mengambang di Belanda (Sumber : http://properti.kompas.com)

Kemudian, proyek pembangunan masjid terapung yang berlokasi di dermaga kota Den Haag, Belanda, yang disponsori oleh Al-Shahab, sebuah yayasan internasional yang bertujuan untuk mempererat hubungan Antara Negara islam dan Negara-negara di benua eropa. Masjid ini akan dibangun dengan desain terapung  yang separuh badan masjid berada di air dan separuh muncul di permukaan. Sementara untuk interior masjid akan dibuat persegi panjang dengan beberapa tiang menara di sudut-sudutnya. Bagian dalam masjid dirancang tanpa sekat dan bagian atasnya dibuat transparan agar bisa langsung memandang ke langit. Adapun tiang penyangga masjid berfungsi sebagai sirkulasi air laut untuk menopang bangunan tetap berada di permukaan. Proyek ini direncanakan akan akan selesai tahun 2018 mendatang.

Masjid terapung di Den Haag, Belanda (http://www.waterstudio.nl)

Selain apartemen dan mesjid, rupanya waterstudio juga telah merencanakan pembangunan kompleks perumahan Watervillas yang telah dimulai sejak 2008. Sejauh ini, dampak terbesar dari pembangunan hunian terapung karya Koen Olthuis terdapat di Holland. Koen Olthuis telah merampungkan pembangunan watervillas di Holland yang mana lebih dari 50% daerahnya berada dibawah permukaan laut.


Salah satu water villa di westland, Holland, the netherland (sumber : http://inhabitat.com)

Selain di dalam negeri, rupanya perusahaan Waterstudio.NL juga menerapkan pembangunan yang berkonsep floating city di Negara-negara lain yang juga keadaan daerahnya juga didominasi perairan.

Koen Olthuis dan perusahaannya WaterStudio merancang sebuah lapangan golf mengambang di Maldives dengan memanfaatkan  keindahan alam dan kecanggihan teknologi yang ramah lingkungan. Lapangan golf ini merupakan salah satu dari seri pulau mengambang terbesar didunia yang dibangun pemerintah untuk menggantikan pulau yang tenggelam. Seri pulau ini akan dihubungkan dengan terowongan bawah laut yang transparan. Pembangunannya sendiri akan dilakukan di Timur Tengah atau India untuk mengurangi anggaran, kemudian akan diderek ke Maldives, hal in bertujuan untuk menjaga alam Maldives agar tidak rusak. Adapun rencana pembangunan dilakukan di akhir 2012 dan selesai di akhir 2013 serta akan resmi di buka pada 2015.


Rancangan lapangan golf terapung di Maldives (sumber : http://qz.com)

Pada tahun 2012 Waterstudio.NL mendapatkan “Architecture & Sea Level Rise” Awards dalam kategori App-grading Wet Slums (pembangunan pemukiman kumuh dan basah). Penghargaan ini didapatkan atas karyanya membangun City-Apps yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat diwilayah kumuh dengan menggunakan struktur urbanisasi terapung. Umumnya, permasalahan utama di kawasan kumuh adalah tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, kurangnya ruang terbuka serta lokasi yang berada di derah perairan sehingga dengan adanya City-Apps, masyarakat akan bisa menggunakan lebih banyak ruang walaupun di air. City-Apps menggunakan sarana berbentuk terapung yang di desain lebih fleksible serta mudah beradaptasi, menyesuaikan dengan kebutuhan pemakainya, terutama yang spesifik dengan permasalahan kebutuhan makanan, tempat tinggal, sanitasi dan energi. City-Apps bukanlah produk permanen, oleh sebab itu, jika suatu saat tidak diperlukan lagi maka bisa dipindahkan ke tempat lain. Untuk pertama kalinya konsep ini akan di aplikasikan di daerah kumuh korail di Dhaka, Bangladesh.

Floating Platform for slums small (sumber: http://www.waterstudio.nl)


Water sanitation for slums small (sumber : http://www.waterstudio.nl)

Pengaplikasian system pondasi apung ini bukan hanya bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim dan kepadatan penduduk. Tetapi hasilnya juga bisa membantu masyarakat, dari segi social dan ekonomi serta dapat menjaga keindahan alam sekaligus sebagai objek pariwisata. Solusinya ini tentunya lebih ramah lingkungan, fleksibel, inovatif, modern serta sangan usable. Kita berharap kedepannya konsep ini akan bisa diterapkan di Indonesia terutama di daerah ibukota Jakarta yang sangat padat penduduk dan sering banjir.


Referensi:

http://suprememastertv.com/bbs/board.php?bo_table=featured&wr_id=823

http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda

http://www.waterstudio.nl/archive/777

http://qz.com/117913/meet-the-architect-whos-designing-floating-islands-from-schools-in-slums-to-14m-villas-in-the-maldives/

http://inhabitat.com/waterstudio-nl-unveils-daylit-waterfront-family-home-in-the-netherlands/